III. Medan Area
Mr. Teuku M. Hassan yang telah diangkat
menjadi gubernur mulai membenahi daerahnya. Tugas pertama yang dilakukan
Gubernur Sumatera ini adalah menegakkan kedaulatan dan membentuk Komite
Nasional Indonesia untuk wilayah Sumatera. Oleh karena itu, mulai dilakukan
pembersihan terhadap tentara Jepang dengan melucuti senjata dan menduduki
gedung-gedung pemerintah. Pada tanggal 9 Oktober 1945, di Medan mendarat
pasukan Serikat yang diboncengi oleh NICA. Para Pemuda Indonesia dan Barisan
Pemuda segera membentuk TKR di Medan. Pertempuran pertama pecah tanggal 13
Oktober 1945 ketika lencana merah putih diinjak-injak oleh tamu di sebuah
hotel. Para pemuda kemudian menyerbu hotel tersebut sehingga mengakibatkan 96
korban luka-luka. Para korban ternyata sebagian orang-orang NICA. Bentrokan
antar Serikat dan rakyat menjalar ke seluruh kota Medan. Peristiwa kepahlawanan
ini kemudian dikenal sebagai pertempuran “Medan Area”.
- Bandung Lautan Api
Istilah Bandung Lautan Api menunjukkan
terbakarnya kota Bandung sebelah selatan akibat politik bumi hangus yang
diterapkan TKR. Peristiwa itu terjadi tanggal 23 Maret 1946 setelah ada
ultimatum perintah pengosongan Bandung oleh Sekutu. Seperti di kota-kota
lainnya, di Bandung juga terjadi pelucutan senjata terhadap Jepang. Di pihak
lain, tentara Serikat menghendaki agar persenjataan yang telah dikuasai rakyat
Indonesia diserahkan kepada mereka. Para pejuang akhirnya meninggalkan Bandung,
tetapi terlebih dahulu membumihanguskan kota Bandung. Peristiwa tragis ini
kemudian dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan Api.
- Tragedi Nasional (Masa Orde Lama)
Tragedi nasional adalah suatu rangkaian
peristiwa yang menimpa bangsa Indonesia. Tragedi ini tentu membawa akibat yang
sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Peristiwa-demi peristiwa
terjadi pada bangsa Indonesia sekaligus merupakan ancaman, tantangan dan
hambatan. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat mengganggu upaya menata kembali
bangsa Indonesia setelah mencapai kemerdekaan.
1.Pemberontakan
PKI Madiun 1948
Peristiwa Madiun tidak dapat dipisahkan dari
pembentukn Fron Demokrasi Rakyat (FDR) pada tanggal 28 Juni 1948. FDR adalah
kumpulan beberapa partai seperti partai Sosialis, Pesindo, partaiBuruh, PKI dan
Sobsi. Peristiwa Madiun itu diawali dari kota Solo yang dilakukan oleh para
pengikut Muso dan Amir SyarifuddinPada tahun 1948 Muso kembali dari Rusia.
Sekembalinya itu Musobergabung dengan Partai Komunis Indonesia. Ajaranyang
diberikan pada para anggota PKI adalah mengadu domba kesatuan nasional
denganmenyebarkan teror. . Pada tanggal 18 September 1948 di Madiun tokoh-tokoh
PKI memproklamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia. Orang-orang yang
dianggap musuh politiknya dibunuh oleh PKI.
Dengan terjadinya peristiwa Madiun tersebut,
pemerintah dengan segera mengambil tindakan tegas. Pemberontakan Madiun itu
dapat diatasi setelah pemerintah mengangkat Gubernur Militer Kolonel Subroto
yang wilayahnya meliputi Semarang, Pati dan Madiun. Walaupun dalam
menghancurkan kekuatan PKI dalam peristiwa Madiun menelan banyak korban, namun
tindakan itu demi mempertahankan Kemerdekaan yang kita miliki. Ketika Belanda
melakukan agresi terhadap Republik Indonesia, PKI justru menikam dari belakang
dengan melaukan pemberontakan yang sekaligus dapat merepotkan pemerintah Republik.
Salah seorang yang juga menjadi dalang dalam
pemberontakan Andi Aziz adalah Dr. Chr. R.S. Soumokil datang ke Ambon. Ketika
itu Soumokil menjabat sebagai Jaksa Agung Negara Bagian Indonesia Timut (NIT).
Dia mempengaruhi pada anggota KNIL agar membentuk Republik Maluku Selatan
(RMS). RMS kemudian diproklamasikan pada tanggal 25 April 1950. Pemerintah
berusaha mengakhiri teror yang dilakukan oleh gerombolan RMS terhadap rakyat
Maluku Tengah. Walaupun sudah dilakukan upaya damai, namun RMS tetap melakukan
terror terhadap rakyat.
Pemerintah kemudian mengambil jalan dengan
mengerahkan pasukan untuk meredam pemberontakan tersebut. Pada 14 Juli 1950
pasukan dari APRIS mulai mendarat di Maluku. Pada bulan Desember 1950 seluruh
Maluku Tengah dapat dikuasai oleh APRIS. Para pemberontak melarikan diri ke
pulau Seram. Pada tanggal 2 Desember 1953 Somoukil dapat ditangkap dan dalam
Mahkamah Militer Luar Biasa dia dijatuhi hukuman dengan pidana mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar